adakeindahan untuk dipandang untuk setiap butir pasir kerucut pinus tentukan cetak sempurna payung melindungi tanah ada keindahan untuk dipandang terikat setetes ke laut riak memantulkan cahaya emas tebing begitu terjal dalam kerumitannya ada keindahan untuk dipandang setiap waktu gurita tinggal jauh di dalam dingin ikan terbang menyelam ke langit Keindahankebahagiaan dan kesedihan dapat kita ungkapkan melalui sebuah puisi. Tidak hanya itu hijau birunya air laut yang diberi aksesoris berupa deburan. Kehidupan yang tentram tinggal kenangan. Berdekap selalu aku dalam hangat cintamu. Akan tetapi inti dari perjalanan adalah prihal bepergian dari suatu tempat ketempat yang lain. PuisiTentang Alam Senja, Keindahan Yang Tidak Terganti Lukaku Diusap Sang Bulan Potongan Indahnya Surga Nusantara Awan Kemana Perginya Alamku Yang Lestari Pantai Di Atas Bentangan Langit Itu Keindahan Alamku, Alam Indonesia Inilah Tanah Airku Desaku Yang Permai Rembulan Dan Matahari Alam, Itulah Namaku Indonesiaku, Tanah Airku Sayasangat bersyukur, bisa membawa keluarga saya dari Cikarang, bersilaturrahmi bersama kedua orang tua di Makassar dalam suasana lebaran penuh berkah. Keharuan melingkupi rumah kami saat itu tatkala keindahan harmoni idul fitri menggema dalam nuansa kekeluargaan. Kami lalu berfoto bersama, mengabadikan momen berharga ini, setelah itu kami Cahayamakassar bersinar Ke segala penjuru anging Mammiri Aku di sini di Bumi mangkasara Kunikmati hembusan angin yang begitu syahdu Seakan membawa ku ke alam nirwana Membangunkanku dari lamunan Yang entah menjalar kemana Aku di sini di Bumi mangkasara Sepetak kota Besar namun sejatinya terbentang luas EwbduK. Ada berbagai tema yang dapat kamu buat ketika hendak merangkai puisi, salah satunya tentang keindahan alam. Semisal kamu belum punya ide, simak saja puisi alam yang ditulis oleh para penyair Indonesia ini. Setelah membacanya, siapa tahu kamu bisa langsung mendapatkan banyak kamu membayangkan, bagaimana jadinya jika manusia di bumi ini mengabaikan lingkungannya? Mungkin yang terjadi adalah kerusakan dan bencana alam yang tersebar di mana-mana. Untuk itu, cobalah resapi puisi-puisi tentang alam ini agar kamu dapat mensyukuri membaca dan meresapinya, siapa tahu kamu jadi terinspirasi untuk merangkai sajak sendiri. Kamu bisa membuat puisi tentang keindahan alam pedesaan, pantai, pegunungan, dan yang kamu rangkai itu siapa tahu juga bisa mendorongmu untuk melakukan aksi nyata. Misalnya adalah menggunakan produk daur ulang, menghemat listrik dan air, menanam pohon, dan tak sabar ingin mengetahui kumpulan puisi tentang alam yang bisa kamu jumpai di sini? Tak perlu berlama-lama, simak penjelasan lengkapnya di bawah ini! Semoga saja sajak tersebut semakin membuat hatimu tergerak untuk mencintai alam. 1. Biru Mendebarkan Horizon, horizon setelah itu, tak ada hal lain Horizon di langit dan horizon sejauh jangkau pandang Muara menyempit, delta mengerut Hutan lindap, daratan kelabu Lalu laut, laut seluas langit Datar, tetap, tak berhingga, biru mendebarkan. Andrea Hirata, Laut Pernahkah kamu membaca novel Laskar Pelangi? Kalau pernah, tentu sudah tak asing dengan Andrea Hirata. Penulis kelahiran Belitung ini lebih dikenal publik sebagai penulis novel. Bukunya berjudul Laskar Pelangi 2005 melahirkan trilogi novel Sang Pemimpi 2006, Edensor 2007, dan Maryamah Karpov 2008. Selain menulis buku, ternyata Andrea Hirata juga jago menulis sajak, lho. Misalnya adalah puisi alam di atas yang bercerita tentang keindahan laut biru serta horizon yang dapat dinikmati menjelang matahari terbenam. 2. Tanah Airku Adalah hujan dalam kabut yang ungu Turun sepanjang gunung dan bukit biru Ketika kota cahaya dan di mana bertemu Awan putih yang menghinggapi cemaraku Adalah kemarau dalam sengangar berdebu Turun sepanjang gunung dan bukit kelu Ketika kota tak bicara dan terpaku Gunung api dan hama di ladang-ladangku Lereng-lereng senja Pernah menyinar merah kesumba Padang hilalang dan bukit membatu Tanah airku Taufiq Ismail, Bukit Biru, Bukit Kelu Mungkin banyak di antara kamu yang sudah tak asing dengan Taufiq Ismail. Sastrawan kelahiran Bukittinggi ini telah melahirkan banyak karya yang mengantarkannya meraih sejumlah penghargaan. Misalnya adalah Anugerah Seni 1970, South East Asia Write Award 1994, dan doktor honoris causa dari Universitas Negeri Yogyakarta 2003. Lewat puisi berjudul Bukit Biru, Bukit Kelu di atas, Taufiq berusaha menggambarkan betapa indahnya panorama alam Indonesia. Perbukitan, pegunungan, dan ladang-ladang turut menghiasi tanah air kita. Baca juga Ragam Kisah Inspiratif Kehidupan Nyata yang Memotivasi 3. Kenangan Terjal in memoriam Sukabumi Daun-daun karet berserakan. Berserakan di hamparan waktu. Suara monyet di dahan-dahan. Suara kalong menghalau petang. Di pucuk-pucuk ilalang belalang berloncatan. Berloncatan di semak-semak rindu. Dan sebuah jalan melingkar-lingkar. Membelit kenangan terjal. Sesaat sebelum surya berlalu masih kudengar suara bedug bertalu-talu. Joko Pinurbo, Hutan Karet Tahukah kamu siapa Joko Pinurbo Jokpin? Dia merupakan penyair asal Indonesia yang sering memadukan humor, narasi, dan ironi dalam karya-karyanya. Sebagian puisi Jokpin pun tak hanya dikenal di Indonesia, tetapi juga telah diterjemahkan ke dalam bahasa Inggris, Mandarin, dan Jerman. Salah satunya adalah sajak di atas yang menggambarkan keadaan hutan karet secara detail. Hutan hijau itu ditumbuhi semak dan ilalang serta dihuni oleh sejumlah kalong dan monyet. Di sanalah, sang penyair mengenang kembali tempat kelahirannya. 4. Lantunan Ombak Malam semakin pekat, namun bintang-bintang hadir membawa semburat Angin lembut membelai pipi, meyakinkan hati bisa membawa pada mimpi Lantunan ombak mendatangkan buih, mengingatkan akan pedih Dan tiba-tiba udara terasa dingin, tapi malaikat fajar menghadirkan hangat Di timur sana mentari pagi membulat Arintha Widya, Huft Arintha Widya merupakan penulis asal Pati, Jawa Tengah yang telah melahirkan sejumlah puisi dan cerpen. Dua cerpen Arintha yang telah diterbitkan sebuah majalah syiar di Solo adalah Berita Duka dan Luka Isya. Sedangkan puisi alam berjudul Huft tersebut ditulis ketika sang penyair berada di sebuah pantai. Di sana, dia menyaksikan malam pekat yang dihiasi bintang-bintang serta merasakan desiran angin yang membelai wajahnya. Deburan ombak dan hangatnya matahari terbit kian menambah keindahan suasana pantai. 5. Senja Sederhana Dipandang dari jendela, entah kenapa Senja menjadi begitu sederhana. Seperti sungai Yang memisahkan hutan dengan perkampungan Seperti tongkang-tongkang yang menembus Kabut yang remang, seperti kayu-kayu gelondongan Yang meluncur perlahan. Dipandang dari jendela Entah kenapa senja menjadi begitu sederhana Seperti ajal yang datang tanpa bicara. Acep Zamzam Noor, Tepian Ratu Meski tak sepopuler Chairil Anwar atau Rendra, kehadiran Acep Zamzam Noor dalam dunia perpuisian tak bisa diremehkan. Berkat karya-karyanya, pria kelahiran Tasikmalaya ini telah meraih sejumlah penghargaan, seperti South East Asian SEA Write Award 2005 dan Khatulistiwa Literary Award 2007. Tepian Ratu merupakan salah satu puisi alam dari Acep yang melukiskan tentang keindahan senja di sore hari yang begitu sederhana. Kesederhanaan itu nampak saat sang penyair memandangnya dari jendela yang diiringi sungai mengalir, hutan, perkampungan, perahu, kabut, dan remang. Baca juga Yuk, Baca Pantun Teka-Teki Ini dan Cobalah Tebak Maknanya! Kumpulan Puisi tentang Keindahan Alam sebagai Penyegar Pikiran 1. Kuntum Bunga Hei! Jangan kaupatahkan kuntum bunga itu ia sedang mengembang; bergoyang-goyang dahan-dahannya yang tua yang telah mengenal baik, kau tahu, segala perubahan cuaca. Bayangkan akar-akar yang sabar menyusup dan menjalar hujan pun turun setiap bumi hampir hangus terbakar dan mekarlah bunga itu pelahan-lahan dengan gaib, dari rahim Alam. Jangan; saksikan saja dengan teliti bagaimana Matahari memulasnya warna-warni, sambil diam-diam membunuhnya dengan hati-hati sekali dalam Kasih-sayang, dalam rindu-dendam alam; lihat ia pun terkulai pelahan-lahan dengan indah sekali, tanpa satu keluhan. Sapardi Djoko Damono, Sonet Hei! Jangan Kau Patahkan Penyair Sapardi Djoko Damono telah melahirkan banyak puisi yang begitu digandrungi orang-orang. Sebut saja Aku Ingin, Hujan di Bulan Juni, Pada Suatu Hari Nanti, dan Sonet Hei! Jangan Kau Patahkan yang dapat kamu baca pada kutipan di atas. Dalam sajak tersebut, Sapardi mencoba melukiskan keindahan sekuntum bunga dari mekar hingga layu. Sang penyair juga menggambarkan secara detail keadaan bagian-bagian bunga lainnya, seperti dahan dan akar. 2. Mega Merapi Purnama suri ini anakmu harus ke Merapi kembali Romo Sepuh di rasaku ada menanti Sang Resi pun menunggu kidung pagi orang-orang bertanya apa yang kucari selalu kujawab banyak nian yang kucari. Alam hijau raya seakan menyapa riang ria hening bening saat bersila di Candi Widayat bisikku, Romo terima doa ziarah senjaku. Mega Merapi putih berarak saat pagi debar itu selalu hadir menyapa mencari bayang Sang Resi di tabir pagi. Hari-hari terasa sempurna Merapi gaibnya mengusap jiwa Romo Sepuh di alam abadinya Sang Resi di alam gaibnya membiarkan kasih dan cinta wayang sakral telah digelar sesajian ditebar. Diah Hadaning, Tak Henti Mencari Sepertinya Gunung Merapi mendatangkan banyak inspirasi bagi para pujangga. Selain Sitor Situmorang, penyair perempuan Diah Hadaning pun menyebut-nyebut gunung yang berada di tengah-tengah Pulau Jawa ini dalam sajaknya yang berjudul Tak Henti Mencari di atas. Puisi tentang keindahan alam itu bercerita tentang seseorang yang sedang melakukan sebuah perjalanan ke Gunung Merapi. Selain untuk berziarah, melihat ritual, dan menikmati keindahan alam, di sana dia juga melakukan pencarian-pencarian yang selama ini mengusik hatinya. Baca juga Yuk, Baca Pantun Nasehat dan Maknanya untuk Kehidupanmu di Sini! 3. Lebih Dariku Menghadapi angin, Menggantung di udara. Di tepi barat pantai ini, Sekelompok burung merasakan apa itu merdeka. Terbang ke sana dan kemari, Mendesak diri melawan yang tidak terlihat. Terbang, dan tetap kembali… Ke tepi pantai ini, tempat mereka merasa diterima. Sebuah perahu kecil yang juga terlihat, Kepalanya mengarah padaku… Serta merta, Dan aku tahu itu juga akan menghilang. Sebuah titik yang tertelan cakrawala, Mereka menyentuh lebih banyak isi peta. Sebuah titik yang tertelan cakrawala, Mereka merasakan lebih banyak isi dunia. Lebih dariku… Arief Munandar, Burung dan Para Perahu Kecil Puisi berjudul Burung dan Para Perahu Kecil dari penyair Arief Munandar di atas melukiskan tentang keindahan alam pantai. Angin lembut, sekelompok burung melintas, perahu kecil, dan cakrawala yang berlayar turut menghiasi tempat itu. Burung-burung yang terbang di angkasa yang dibahas dalam puisi itu seolah mengajarkanmu apa arti kebebasan. Sedangkan cakrawala yang luas seperti mengingatkan agar tak tinggi hati karena ada yang lebih tahu isi dunia dibanding dirimu. 4. Gerak dan Isak! diah hadaning Di tanah pilih ini tumbuhlah beringin putih Sulur-sulurnya menjulur sebatas bahu Berdahan tangan kasih sayang Akar tunjangnya berserabut Rindang dedaunan berdesah lembut Aku lindungi kolam dan ikan-ikan! Aku pun tumbuh Diasuh angin gunung Merapi Dibasuh rindu dalam gelinjang waktu dalam tubuhku mengalir sungai-sungai Sangsai. Aku suka menggambar segitiga sama-sisi Kaki langit, segalanya tampak wingit Ibu bumi, sejuta gelisah yang membuncah Laut, riak dan ombak saling-desak di kediaman sajak Gerak dan isak! Dimas Arika Mihardja, Beringin Putih Nama Dimas Arika Mihardja DAM mulai dikenal publik setelah beberapa puisi, esai, dan juga novelnya terbit di berbagai media massa. Tahun 2002, novel DAM berjudul Catatan Harian Maya dimuat di harian Jambi Independent secara bersambung. Sedangkan puisi di atas merupakan karya DAM yang berusaha melukiskan bentuk fisik dan kehidupan sebuah pohon beringin putih. Dalam bait-baitnya, sang penyair menggambarkan pohon seolah dapat berlaku bak manusia, seperti berdesah lembut, dibasuh rindu, bergerak, dan terisak. 5. Surga Adalah Hutan yang mencoba memugar malam dari reruntuhan siang mencoba juga menahan bulan, bulatan bulai pada fajar terbengkalai. Pinus yang memasang rambut Suri Nilam pada sisa luka dataran menutup juga kesedihan pada kerumunan kering karang. Musim Gugur adalah Karpet Parsi di Rimba Subur Lexington Pagi. Sorga adalah seutas waktu, sebelum warna dilulur layu. Goenawan Mohamad, Di Negeri Winnetou Goenawan Soesatyo Mohamad merupakan salah satu sastrawan ternama Indonesia sekaligus pendiri majalah Tempo. Laki-laki yang lahir pada 29 Juli 1941 ini mulai menulis sejak usia 17 tahun dan telah menghasilkan banyak karya, antara lain Parikesit 1969, Interlude 1971, dan Potret Seorang Penyair Muda Sebagai Si Malin Kundang 1972. Di masa mudanya, Goenawan lebih dikenal sebagai seorang penyair karena lebih banyak menulis sajak. Salah satunya adalah puisi alam berjudul Di Negeri Winnetou di atas yang melukiskan keindahan musim gugur pagi hari di Lexington, Amerika Serikat. Baca juga Kumpulan Contoh Puisi tentang Pahlawan dari Para Sastrawan Ternama Kumpulan Puisi tentang Keindahan Alam Indonesia 1. Mengalirlah Terus Sungai kecil, sungai kecil! Di manakah engkau telah kulihat? Antara Cirebon dan Purwakarta atau hanya dalam mimpi? Di atasmu batu-batu kecil sekeras rinduku dan di tepimu daun-daun bergoyang menaburkan sesuatu yang kuminta dalam doaku. Sungai kecil, sungai kecil! Terangkanlah kepadaku, di manakah negeri asalmu? Di atasmu akan kupasang jembatan bambu agar para petani mudah melintasimu dan akan kubersihkan lubukmu agar para perampok yang mandi merasakan juga sejuk airmu. Sungai kecil, sungai kecil! Mengalirlah terus ke rongga jantungku dan kalau kau payah, istirahatlah ke dalam tidurku! Kau yang jelita kutembangkan buat kekasihku. D. Zawawi Imron, Sungai Kecil Zawawi Imron merupakan budayawan sekaligus penyair asal Madura yang telah melahirkan banyak puisi. Berkat karya-karyanya, pria kelahiran 1 Januari 1945 ini berhasil meraih penghargaan The Write Award pada tahun 2011. Sesuai judulnya, puisi alam di atas adalah salah satu karya Zawawi yang menceritakan tentang keindahan sungai kecil yang membentang antara Cirebon dan Purwakarta. Penyair menulis akan memasang jembatan di atasnya untuk mempermudah para petani saat lewat. Ia juga akan membersihkannya agar airnya menjadi sejuk saat dipakai untuk mandi. 2. Potret Tanah Air Apabila kita bertiarap di bukit yang damaiKita mengarah lembahDengan gelagah dan semak-semak berbungaDi langit yang bersih terpancanglah matahariSepanjang tahun selalu bercayaMaka angin lembahBertiup dengan merdekaSuara yang gaib memanggilkuTangan yang gaib memanggilkuSebatang sungai yang putih sebagai pitaMengalir jauh ke tengahSelalu bernyanyi bagai sediakalaSedang jalan kereta api menjalar di sebelahnyaKeretanya lewat dengan asap yang jenakaMencorengkan warna kelabu di udaraDisapu angin kemarauDalam permainan dan semangat remajaPermainan dan derita bangsakuLebih jauh lagiSetelah warna hijau dan putih iniBumi berwarna kuning kerna padi telah menuaDan di bawah matahari jerami berwarna bagai tembagaOrang-orang yang coklat bergerak di tanah coklatMereka bekerja dan mencumbu tanahnyaMaka sambil menghadap kesuburanRumah-rumah di kiri berjongkok dengan tentramTempat berpagut jiwa bangsakuBagai titik-titik beragam seratus warnaberterbanganlah burung-burung dan kupu-kupuMalaikat kehidupan dari bumiDan sebuah jalan yang kelabudari kanan menuju ke cakrawalamenuju kotaMobil yang kecil dan birulewat di atasnyaSuara yang gaib memanggilkuTangan yang gaib melambaikuTangan bangsa ini harus dikepalkanBukit dan lembah ini harus bermaknaHarus diberi maknaDi kali perempuan telanjang dan mencucimereka suka bernyanyi tentang harapan yang sederhanadan tentang kerja lelakinyaSedang di tepi sungai,rumpun bambu bergoyanganVictor yang baik,percik darah yang pertamadi bumi ini tumpahnya Rendra, A Landscape for Dear Victor Siapa yang tak kenal dengan Rendra? Laki-laki yang bernama lengkap Willibrordus Surendra Broto Rendra ini adalah seorang sastrawan, cerpenis, penulis skenario drama, dan penyair. Tahun 1967, laki-laki yang dijuluki Burung Merak itu mendirikan Bengkel Teater di Yogyakarta. Dari sinilah lahir seniman-seniman berbakat seperti Sitok Srengenge, Adi Kurdi, dan Radhar Panca Dahana. A Landscape for Dear Victor merupakan sajak karya Rendra berisi tentang kesuburan alam Indonesia yang digambarkan melalui beberapa kata. Misalnya adalah semak-semak berbunga, padi telah menua, dan rumpun bambu bergoyangan. Untuk itu, hendaknya kita bersyukur dan senantiasa menjaga ibu pertiwi agar tak rusak atau dikuasai bangsa asing. Baca juga Kumpulan Puisi Cinta Romantis untuk Pacar Tersayang yang Memiliki Makna Mendalam 3. Bagian Firdaus Berhenti, kasih waktu pada sederet rasa Mereka yang bilang ada Tuhan atau mereka yang menyangkali Dia sama-sama mengenal arti warna di sini Ungu kuning hitam paracanthus hepatus Kuning putih hitam lo volpinus Hitam bondol putih ostracion lentiginosum bukan hanya 12 warna di sini di karang Bunaken. Dalam dunianya, setiap hati adalah raja menyertai badan dalam pikiran Tapi siapa tidak percaya di sini adalah bagian Firdaus yang tersisa Karang bukan hanya batu tapi makhluk hidup dari jejak genesis dalam satu sabda. Semua orang datang ke sini di karang Bunaken Bagaimana aku mencari nama untuk arti laut Aku terlalu kagum pada kebesaran Ilahi. Remy Sylado, Bunaken Tahukah kamu siapa Yapi Panda Abdiel Tambayong atau yang akrab disapa Remy Sylado? Pria yang lahir di Makasar pada tanggal 12 Juli 1945 ini merupakan sastrawan Indonesia yang telah menghasilkan banyak karya berupa cerpen, novel, drama, esai, kolom, dan puisi. Salah satunya adalah puisi alam di atas yang menggambarkan tentang keindahan karang di Taman Nasional Bunaken, Sulawesi Utara. Sang penyair mencoba menyampaikan rasa kagumnya pada warna-warni karang yang dia sebut sebagai bagian dari surga Firdaus dan kebesaran Tuhan. 4. Nyaring Menderu Kutahu sudah, sebelum pergi dari sini Aku akan rindu balik pada semua ini Sunyi yang kutakuti sekarang Rona lereng gunung menguap Pada cerita cemara berdesir Sedu cinta penyair Rindu pada elusan mimpi Pencipta Candi Prambanan Mengalun kemari dari dataran Dan sekarang aku mengerti Juga di sunyi gunung Jauh dari ombak menggulung Dalam hati manusia sendiri Ombak lautan rindu Semakin nyaring menderu Sitor Situmorang, Lereng Merapi Para penyuka karya lawas mungkin sudah familier dengan nama Sitor Situmorang. Laki-laki yang bernama asli Raja Usu itu lahir di Tapanuli Utara, 2 Oktober 1923. Sitor telah menghasilkan banyak karya, seperti cerpen, karya terjemahan, esai, naskah drama, dan film. Misalnya adalah puisi tentang keindahan alam di atas yang berusaha melukiskan kegelisahan sang penyair sebelum meninggalkan lereng Gunung Merapi. Dia pun mungkin akan merindukan tempat sunyi yang jauh dari ombak lautan itu. 5. Air Terjun Di sinilah kau bisa belajar menguji Seberapa jauh kakimu melangkah pergi sebab tangga demi tangga siap menelan semangat dan asa. Maka dibangunlah pondok persinggahan bagi laki-laki yang dikunjungi kelelahan sebab perjalanan berliku lagi menurun mahir membujuk peluh menjadi rimbun. Ini bukan tentang air terjun berjumlah seribu melainkan tangga yang hampir sulit terhitung itu setiap kali para remaja menghitungnya kerap berselisih dengan kawannya. Barangkali adanya monyet-monyet nakal menaburkan konsentrasi penghapal membuat ingatan sedikit bebal perhatian sedikit tertinggal Tapi jangan sesekali risaukan hasil perhitungan sebab awal mula tujuan adalah Grojogan bermandi air dingin sambil melupakan kegundahan dan kejenuhan Biarkan perih luka masa lalumu terbawa guyuran mata air 81 meter tingginya. Sebab akhir petualangan akan kau jumpai plang memanggul ucapan selamat dan doa saat pulang telah berhasil menaklukan anak tangga dari awal datang sampai meninggalkannya. Lasinta Ari Nendra Wibawa, Grojogan Sewu Lasinta Ari Nendra Wibawa adalah penulis fiksi maupun nonfiksi asal Sukoharjo, Jawa Tengah. Pria kelahiran 28 Januari 1988 ini telah menghasilkan banyak karya tulis yang dimuat oleh puluhan media lokal mupun nasional. Sebut saja Media Indonesia, Jawa Pos, Kompas, dan masih banyak lagi. Seperti judulnya, puisi tentang alam dari Lasinta tersebut berusaha mendeskripiskan keindahan Grojogan Sewu yang terletak di Tawangmangu, Jawa Tengah. Untuk dapat menikmati keindahan air terjun setinggi 81 meter itu, kamu harus menaiki anak tangga. Saat menaikinya, mungkin sesekali kamu akan dikejutkan oleh kemunculan monyet-monyet nakal. Baca juga Yuk, Baca Kumpulan Puisi Roman Picisan yang Bikin Baper di Sini! Manakah Puisi tentang Keindahan Alam yang Paling Mengesankan Hatimu? Demikian ulasan kumpulan puisi tentang keindahan alam yang dapat kamu simak di KepoGaul. Kira-kira, manakah sajak yang paling membekas di hatimu? Semoga saja bait-bait itu bisa membantu menyegarkan pikiranmu, ya! Jadikan pula puisi tentang keindahan alam sebagai bahan renungan agar kita tetap mensyukuri nikmat yang diberikan-Nya. Mari bersama-sama jaga dan lestarikan alam kita agar tidak rusak. Salam lestari! PenulisIis ErnawatiIis Ernawati adalah kontributor di Praktis Media alumni UIN Sunan Kalijaga jurusan Komunikasi. EditorElsa DewintaElsa Dewinta adalah seorang editor di Praktis Media. Wanita yang memiliki passion di dunia content writing ini merupakan lulusan Universitas Sebelas Maret jurusan Public Relations. Baginya, menulis bukanlah bakat, seseorang bisa menjadi penulis hebat karena terbiasa dan mau belajar. Kumpulan puisi tentang keindahan alam yang paling indah. Puisi alam yang diterbitkan pada kesempatan ini adalah puisi yang menceritakan tentang keindahan alam dan contoh puisi pemandangan arti keindahan adalah sesuatu yang baik enak dipandang, cantik, bagus elok dan alam adalah segala materi yang ada di Dunia, jadi pengertian keindahan alam dapat diartikan materi yang ada didunia yang terlihat bagus elok, enak dipandang dan menyenangkan untuk dilihat, hal hal inilah yang dikisahkan dalam kumpulan puisi tentang keindahan alam dan contoh puisi pemandangan alam yang diterbitkan puisi dan kata bijak kali umumnya keindahan alam yang dikenal adalah pemandangan alam seperti alam pengunungan, alam hutan, panorama alam desa, dan berbagai macam hal indah yang langsung diserap oleh pandangan sesugguhnya keindahan alam itu mencakup segala hal yang berupa bentuk warna alam yang tersusun dari berbagai keselarasan yang enak dipandang dan menyenangkan, contoh puisi pemandangan alam menjelaskan akan hal juga tergantung dari sudut pandang seseorang memaknai dan menilai hal yang dilihat, karena tiap-tiap orang berbeda presepsi, namun pada intinya keindahan adalah hal yang menyenangkan dan membuat suasana hati merasa pun dengan alam jika membuat suasana hati senang dan memukau mata melihat maka itulah keindahan alam, seperti yang di ceritakan puisi- puisi alam atau puisi tentang alam yang dipublikasikan blog puisi dan kata bijak kali berikut ini adalah daftar judul puisi dengan tema kumpulan puisi tentang keindahan alam diterbitkan blog puisi dan kata bijak diantaranyaPuisi keindahan dan penyesalanPuisi keindahan alam pagiPuisi keindahan alamPuisi pesona alamPuisi alam semestaPuisi alam yang indahPuisi bias senyum mentariPuisi syukurPuisi keindahan alam IIPuisi telaga beningSepuluh judul dalam kumpulan puisi tentang keindahan alam atau puisi alam, dapat dijadikan contoh puisi pemandangan alam bagi pembaca yang ini menulis puisi alam dan puisi tentang pemandangan alam yang Puisi Tentang Keindahan Alam yang Paling IndahTentu kita semua tahu bahwa puisi alam adalah puisi tentang alam yang terinpirasi dari kata kata alam yang biasa menginspirasi ketika dilihat dan dirasakan, yang di rangkai dengan kata puisi pemandangan alam dan berbagai kata kata puisi sehingga menceritakan puisi tentang alam yang indah dan puisi keadaan alam sekitarNah bagaimana cerita alam dalam bait bait puisi alam yang dipublikasikan puisi dan kata bijak, untuk lebih jelasnya silahkan disimak saja contoh puisi pemandangan alam dalam deretan bait bait kumpulan puisi tentang keindahan alam berikut Keindahan Dan PenyesalanOleh أنصار الإمام اريماKu pandangi keindahan alam iniSaat embun menapakkan kakiSaat rembulan memalingkan mukanyaKeindahan ini sangatlah suciPanorama alam dipagi hariTeringat pada sang IlahiMentari kian merekahTerbangun dari tidur yang indahPanasmu kian menyengatTerasa hingga kesudut jiwaTapi,apa yang kuperbuat?Hanya merusak,tanpa merawatHanya bertindak tak bertanggung jawabAwan hitam kian memekatMenutup jiwa,hingga tak sehatDirimu tlah murkaKepada kami semuaRasa memelas telah binasaHilang dari dalam jiwa....KEINDAHAN ALAM PAGIKarya taty desiyantiSaat kuterbangun dari tidurkuKetika kumembuka mataCahaya pagi menembus kaca jendelaAku terus berfikir apakah ini nyataLalu aku sadarInilah nyata keindahan alamKuberanikan diri menatap keluarTerlihat kabut tebal menutup di pagi hariTetes-tetes embun membasahi dedaunanPohon-pohon tampak indahKicauan burung terdengar merduDingin pagi menembus kulitPerlahan-lahan kuhirupLalu kupejamkan mata sejenakSejuk nyaman tenang kurasakanKini kusadari hari baru bersambutBersama keindahan alam pagiBack to list puisi tentang keindahan alam ↑KEINDAHAN ALAMOleh NNalam berikan berjuta keindahansuara debur ombak ditepi lautangemercik air yang mengalir dari celah bebatuansejuk hembusan angin dialam pegununganalampun berikan bermacam kenikmatanpadi yang tumbuh subur dipersawahanlaut yang menjadi sumber penghidupan nelayanmerasakan lembut belaian angin yang berhmbur dari sela dedaunanmendengan alunan melodi syahdu dari burung yang hinggap didedahananitu semua sungguh menemangkan pikirankeindahan alam membentang dari gunung sampai lautanalam sungguh indah tiada tandinganTuhan telah melukiskan alam yang sangat menawandan alam berikan kenikmatan yang tak tergantikaPESONA ALAMOleh IstianaBulan bersinar terangNampaklah keindahan alamPemandangan alam berjalan bersama bayang bayangUdara malam angin sepoi sepoi menyapa ranting dan dedaunanTimbulkan irama musik alamGunung yang tinggi menjulang menghiasi malamNyala lampu dikejahuan menambah pesona alamWaktu terus berjalanBulanpun tenggelam hilang dari pandangnALAM SEMESTAOleh IstianaPagi yang cerahUdara dingin menyapu hangatnya sang suryaBurung-burung berkicau berloncatn didahanHamparan sawah menghijau bersama embun bercahayaLangit biru terbentang luas diangkasa rayaSebagian orang bisa menikmati keindahan alamMensyukuri dan mentafakurifirman-firman Allah yang berdasar qouniyahBerupa alam semestaSegala puji bagi Allah Tuhan seru sekalian alamSungguh indah untuk dikenangALAM YANG INDAHKarya Kasman prabowo/Ardan wibowoDi hutan yang alamPohon pohon tumbuh suburBurung burung berkicau menghibur alam yang indahGurauan harimau begitu riaBagai istana alam yang begitu damaiWarna warni seisi hutan begitu indah penuh pesonaLembut suara angin menyapa ranting ranting dan daun yang layuAlam ku alam kitaAlam ciptaan Tuhan seisinyaBegitu megah Tuhan menciptakan alam semestaNamun kini gersang tergusur bisingnya kotaPolusi asap merajai alam nyataGersang penuh kebisinganPanas penuh keangkuhanDimana keindahan alam iniKini punah seisi hutanDulu kicau burung burung begitu merduKini hanya kicau kicau manusia para pengacauHutan hutan gersang terbakar oleh ketamakan nafsuTiada lagi indah kini alam nyata kuBinatang binatang penghuni hutan alam nyata kini punah di buru oleh kebuasan manusiaBurung burung yang dulu berkicau di pagi hari kini tiada lagi bersuaraPagi sunyi senyap bagai dunia yang telah to list puisi tentang keindahan alam ↑BIAS SENYUM MENTARIOleh Maida RosydaDi balik gigil pagiEmbun perlahan pergiNampak semburat bias mentariMelalui celah dedaunan pohon jatiSenyum terindah pembuka hari iniCericit burung emprit bersahutanSemakin mewarnai,alam penuh keindahanDesau lembut anginpun tak ketinggalanMenemani kesejukan di pagi nan menawanSawah luas membentangPohon padi menghijau di tiap batangMendamaikan hati saat memandangBetapa indah alam negeri luas terbentangNampak gemulai langkah puan desaMenjejaki jalan menikmati panoramaKeindahan alam ciptaan Tuhan sang KuasaDalam bias senyum mentari di sungging bibirnyaPUISI SYUKUROleh Riris LadafiLihatlah langit yang mempesonabiru muda nun jauh di sanaKeindahan alam membentang di sisi duniaRiuh piku kehidupan manusia mengambarkan keberagaman warnanya duniaEmbun dikala pagi menambah kesejukanTerik mentari menyinari hari-hari tuk mencari sesuap nasiSenjapun menghampiri dengan kilauan yang menawanMalam hadir bersama bintang dan sinar rembulan tuk memberi rasa nyaman agar lelah terbayarkanOh hambanya tidakkah kau bahagia atas semua nikmat-NyaKeindahan AlamOleh Chairul itu luruh, gemuruhmenimpa bebatuan tegar,Menerpa angin, diantara rerimbunan pohon hutan,seperti geloranya hati lagi jatuh cinta,yang mengalir tanpa dipandu seperti derasnya air sungai disekitaran itu . . .terjun tanpa irama di antara bebatuan tegar menerpa , menyatu dalam asa, mengukir suasana,Memutih, indah seperti lukisan semesta,dalam rerimbunan riuh nyanyian burung burung liar menghiyasi alamMenjelma ,dipadu adanya flora dan fauna tumbuh liar menambah keindahan dalam pandangan damai tercipta tanpa ditata,Karena terbawa oleh suasana,Aku termangu dalam diam ,Mengagumi keindahan terjun itu masih gumuruh,Ketika aku tinggalkan karena menjelang senja telah to list puisi tentang keindahan alam ↑TELAGA BENINGKarya Badai Laut SelatanDalam kejernihan kedalaman muka air telaga terlihat dekat, kala pikiran selalu bertanya tentang dasar terlihat jelas sedangkan hati ihklas menerima keindahanApa yang di lihat jelas belum tentu menyentuh sampai ke dasar seperti meraba bayanganSedangkan ketenangan dan kedamaian temukan jalannya sendiri membuka tabir keindahan hanya sesaat menyentuh pesona ketakjubpan alamDan aku hanya mampu melihat dengan mata fana mengagumi bening dalam hening, di awal pagi berbaur harum sejuk butiran embun saat dedaunan melepasnya jutuh membentur muka air telagaDemikianlah kumpulan puisi tentang keindahan alam yang paling indah, baca juga puisi alam yang lain di blog puisi dan kata bijak, semoga puisi tentang alam yang diterbitkan di kesempatan ini dapat menghibur dan bermanfaat bagi pembaca yang sedang mencari contoh puisi pemandangan alam, terima kasih sudah berkunjung.

puisi makassar tentang keindahan